Bahwa kita hidup pasti melakukan kesalahan, karena memang manusia adalah tempatnya kesalahan. Engkau yang berada disana, aku telah banyak berbuat salah kepadamu, memang pantas engkau memakiku, karena aku, rembulan yang dulu menyinari malam kini menjadi redup, setiap nafas yang keluar menjadi tidak berarti, setiap ucapan serasa kosong tak berisi. Dan ketika tinggat kesabaran telah habis, maka pantas saja jika engkau menyalahkanku, karena memang aku yang salah. Kesalahan terbesarku adalah mengetahui kesalahanku di akhir cerita saat semua sudah terlambat dan hampir tak mungkin dikembalikan. Setiap luka yang aku goreskan tak kan semudah itu saja hilang, tertutup oleh butiran debu yang ditiupkan oleh angin, dan tak akan mudah diterbangkan oleh angin yang berhembus dari arah pantai. Suara dengarkanlah aku, aku disini tidak tenang dengan setiap keselahan yang aku perbuat. Walaupun tak pantas kau berikan aku kata maaf, namun hanya itu yang aku harapkan. Untuk seseorang yang telah mewarnai hidupku -IH-
Maafkankan Aku!
Tag
Pengalamanku
Posted on |
waduh, sastra banget
kurang paham saya
ada tafsirnya gak? 😀
hmm, berjiwa besar, mau mengakui kesalahan.
salam kenal, mas.
aaw aaw.. ehem..ehem.. bwt siapa tuch..
bahasanya itu loh bikin termehek-mehek
hehe..
hehehe.. siapakah dia mas ? 🙂
cieeee.. udah maen filosifi bro? keren..
nggak setiap orang gampang minta memaafkan dan juga minta maaf, salut … semoga si dia membaca ketulusan kata maaf dlm postingan ini
ooow minta maaf lewat blog.. sweet! 😀
tenang..saya maapkan kok,hehehe