Dulu pada waktu kelas 3 SD, saya mulai mengenal apa itu namanya pantun. Walaupun hanya sekedar tahu bahwa pantun itu adalah sederet kalimat yang terdiri dari empat baris, bunyi kata diakhir baris pertama harus sama dengan kata diakhir baris ketiga, begitu juga baris ke dua dan keempat.
Mari Berpantun
Ya, pantun ini merupakan kekayaan sastra bangsa kita ini. Pantun memiliki saja A-B-A-B yang pada intinya seperti yang telah saya tulis pada paragraf pertama diatas. Pantun umumnya dua baris pertama dan kedua adalah sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
Pantun yang masih saya ingat semasa SD, kalau tidak salah saya pas baca di Buku Dektat Bahasa Indonesia yang dicetak oleh pemerintah begini pantunnya :
Kemumu didalam semak
Jatuh melayang selarasnya
Buat apa ilmu setinggi tegak
Tidak Sembahyang apa gunanya
Ya Itulah salah satu pantun yang sangat berkesan dan hafal diluar kepala sampai sekarang ini. Pantun diatas merupakan Pantun Nasehat. Selain Pantun Nasehat, pantun memiliki banyak lagi ragamnya seperti pantun Jenaka, Percintaan, Pantun Kepahlawanan, Pantun Agama dan beberapa jenis yang lain.
Pantun dibawah ini adalah contoh pantun agama :
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Dan dibawah contoh pantun Jenaka :
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Sementara itu pantun bertema Kepahlawanan :
Ditengah jalan ada sedan
Disebelahnya sedang berdiri pedagang sawi
Selama hayat masih dikandung badan
Jangan biarkan penjajah menyentuh bumi pertiwi
Oke sobat, ayo kita berpantun.