Rujak, ya makanan yang biasanya terdiri dari sayur mentimun, buah – buahan dengan campuran petis, kacang dan sedikit “gedhang kluthug” adalah hidangan yang kerap kali membuat lidah mengeluarkan air liur tiap kali melihatnya. Ditambah dengan pedasnya cabai yang tiap orang memiliki masing-masing selera.
Menikmati Sepincuk Rujak
Satu bungkus rujak bisa juga dengan 10 biji cabai, wow betapa pedasnya, saya sering menemui cabai-holics. Saya tidak bisa membayangkan betapa pedasnya dan tersiksanya lambung, usus halus, usus besar serta bagi yang mengidap ambeian. Btw itu semua tergantung selera masing-masing sih.
Empunya sudah begitu lama tidak mencicipi rujak, dan akhirnya saat liburan ini saya kembali menikmati rujak buatan daerah Pare Kediri ini. Bertepatan juga dengan liburan Hari Raya Idul Fitri ini sehingga bisa berkumpul dengan keluarga, sambil menikmati rujak tentunya. Btw Puasa dan Hari Raya telah kita lalui semoga semangatnya masih tetap terbawa sampai ketemu bulan puasa yang akan datang lagi. Selalu menjadi lebih baik untuk esok hari sehingga kita bukan termasuk orang yang merugi.
(Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
Wah, lama gak ngerujak. Maklum kemarin2 bulan puasa.
Alamendah's Blog mengucapkan selamat idul fitri 1 Syawal 1431 H.
Mohon maaf lahir batin
ampe sekarangpun selama di surabaya gak pernah seneng ma yg namanya rujak, rasanya aneh kalo menurut lidahku
ditempatku rujak tuh dari buah2an bukan dari sayuran :p
@arai: bisa beda-beda hemat saya