Rumput tetangga lebih hijau, yang mungkin itulah slogan yang sering kali kita dengar. Terutama saat membandingkan diri kita dengan orang lain. Istilah “Rumput tetangga lebih hijau” ini muncul karena objektifitas sepihak yang kita nilai sendiri. Kita biasanya melihat kelebihan atau keunggulan dari orang lain, dan itu merupakan hal wajar karena kita memang manusia.
Namun apakah memang benar “Rumput tetangga lebih hijau” dari pada punya kita? Ya memang benar jika kita hanya terfokus pada kelebihan orang lain dan tidak melihat “bunga cantik mekar” yang ada dihalaman kita sendiri. Padahal yang membuat sesuatu tumbuh dengan baik adalah diri kita sendiri. Banyak yang membandingkan kesuksesan diri dengan orang lain yang sangat berbeda, tak jarang membuat diri mengeluh dan berputus asa.
Di dunia ini ada berjuta kisah indah yang kita lihat dari orang lain, namun ada satu jalan cerita luar biasa, berharga dan terbaik yang pernah ada, yaitu diri kita. Dimana kita menjadi tokoh utamanya dan menentukan skenario, jika kita memerankan peran kita dengan benar dalam cerita hidup ini.
Lalu bagaimana kita sekarang bisa melihat dan bersifat objektif terhadap lingkungan dan cara kita memandang diri sendiri? ada beberapa hal yang dapat kita lakukan antara lain :
1.Ubah pandangan atau persepsi kita. Percaya atau tidak, banyak peristiwa yang kita alami adalah permainan pikiran dan persepsi kita. Maksudnya ketika kita merubah pikiran dan persepsi kita, peristiwa tersebut menjadi ‘terlihat’ dan ‘terasa’ berbeda. Buktinya, satu peristiwa yang sama bisa terlihat beda oleh dua orang yang berbeda.
2. Bersyukur membuat kita lebih bahagia. Bersyukur menyadarkan kita akan hal-hal positif yang kita miliki. Ternyata hidup kita dilimpahi hal-hal baik yang belum tentu dimiliki orang lain. Selama ini kita tidak melihatnya, karena sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
3. Fokus untuk mengembangkan diri dan selalu enjoy menjadi diri sendiri. Lakukanlah yang terbaik dulu, biar tuhan yang menentukan hasilnya.
(Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
Hal ini terjadi memang karna obyektifitas kita padahal kalau kita mau melakukan tiga saran di atas, atau minimal bersyukur dengan apa yang kita punyai, tidak akan pernah ada yang namanya rumput tetangga lebih hijau.
Bagus nih artikel. Selama ini memang susah menemukan kelebihan yang ada pada diri sendiri, karena sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Kita harus mulai mensyukuri diri kita sendiri
Bersyukur adalah kunci utama agar rumput tetangga tidak lebih hijau daripada rumput yang kita punya.
@alam: selalu saya ijinkan
@indra: setuju saya
@Pak mufti: ya pak bersyukur
sip mas… sip pol ceramah motivator e…
aku selama dua hari terkahir iki ujuk2 minder ae ndelok wong liyo sing bakate brillian… minder ndelok IGT, IMB, wow…
tapi enidng endinge bersyukur wae lah.. toh, kalau aku sama seperti mereka, aku belum tentu kuat mental, kuat fisik, dll…
mas endhop: mboh yo mas endhop, padahal aku dewe terkadang masih rapuh tapi kok iso duwe ide nggawe tulisan motifator ngeneki ae. Iki sak jane yo kanggo awakku dewe
rasa percaya diri memang harus kita jaga agar semua yang kita lakukan tampak indah bagi orang lain
@bolang: PD diperlukan di saat-saat yang tepat
blog tetangga lebih cantik? he he he
salam kenal mas.