Karena sedari kecil tinggal di Jawa Timur, Kediri tepatnya. Dimana makanan yang banyak dijumpai dan salah satu makanan favorit adalah sego pecel. Sebuah Nasi yang biasanya berisikan sambel pecel (sambel bumbu kacang) ada juga sambel tumpang yang terbuat dari Kedelai.
Sego pecel yang saya kenal sedari kecil selain kombinasi yang saya sebutkan diatas, spesial khasnya adalah rempeyek nya. Nah seperti itulah yang saya namakan “sego pecel”.
Permasalahan timbul ketika saya mulai bekerja di Jakarta. Klo bilang nasi pecel, maka yang dimaksud disini adalah nasi + ayam goreng + sambal lalapan, atau bisa juga pecel lele yang isinya nasi + ayam goreng + sambal lalapan. Sungguh sulit merubah mind set.
Sampai saat ini pun klo bilang pecel, otomatis yang ada dalam pikiran ya seperti sego pecel yang terlihat di gambar atas. Kasus ini sama kayak bilang rujak. Rujak klo yang dimasuk daerah asal saya ya kumpulan timun, sayur, bumbu petis, jambu klutuk. Nah kalo di Jakarta klo yang dimaksud rujak, isi nya buah buahan. Sepertinya banyak juga hal-hal lain yang butuh penyesuaian atau adaptasi penyebutan