Setelah kurang lebih 3 tahun menggunakan hosting Namean****** terpaksa juga harus pindahan. Untuk layanan hosting sebelumnya ga ada masalah, yang menjadi penyebab ganti hosting adalah biaya hostingya dimana pertahun sekitar 600 ribuan. Sehingga saya nyari hosting yang bisa efisiensi pengeluaran

Dengan nama domain yang masih sama dan nampaknya akan menjadi signature dan akan terus saya perpanjang. Ceritanya adalah Domain dan hosting dari provider yang berbeda. Untuk domain clear ya akan terus saya perpanjang

Nah untuk hostingnya ini, beberapa hal menjadi pertimbangan pertimbangan terutama hosting yang tidak lelet dan yang paling utama adalah biaya. Tentu mencari hosting yang bersahabat antara hobi menulis dan uang di saku.

Nah setelah browsing – browsing nemulah hosting di rumahwebdotcom ada promo disana tahun pertama ada potongan sehingga setahun hanya 240.000 plus ppn. Maka saya beralihlah hosting ke hosting ini.

Karena saya sudah lama ga ngutak ngutik cpanel untuk urusan pindah hosting, maka saya kagok juga. Ada beberapa step yang sempat terjadi masalah. Maka sebelum pindah hosting saya akan catat beberapa tips, siapa tau kedepan saya baca lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Pertama Adalah Backup data dari Hosting yang lama. Bisa backup full atau parsial. Saran saya full kemudian di download bentuk zip sebagai file backup.

Yang kedua klo kasusnya seperti saya antara Domain dan hosting beda, maka rubah di domain yaitu nameserver sesuai dengan hosting baru. Saya tadi belum dirubah maka tampilannya suspended mulu. Selanjutnya adalah dibagian kelola dns, isi Nama host, jenis Record dan alamat sesuai dengan hosting yang baru.

Yang ketiga saat upload file backup biasanya isi folder Public_html harus teliti. Seluruh file harus tercopy. Nyalakan di setting c panel –> show hidden file sehingga file sistem juga tercopy. Juga di windows saat backup, sehingga tidak ada file backup yang tertinggal. Saya tidak nyalakan sehingga dari extract yang saya upload tidak komplit alhasil, web muncul notifikasi error.

Yang kempat klo upload nya besar, hosting biasanya dibatasi kapasitas upload an lama upload, tadi saya upload 200 mb, berulang kali gagal. Dan keingat dulu pernah mengalami hal yang sama, kemudian saya besarkan batas kapasitas upload di Menu select PHP Version brosing aja didalam nya ada optionnya dan bisa diatur atur.

Yang kelima Bikin data base baru di PHPMyadmin bikin username baru, Nama database baru dan Passwordnya sekalian, sehingga di file wp-config.php juga harus disesuaikan dengan data di database yang baru ini. Saat bikin database yang baru import data base sebelumnya sehingga web akan berjalan dengan baik.

Setelah selesai ganti hosting dan web berjalan normal, saya cek kecepatan dengan hosting rumahwebdotcom, hasilnya memuaskan. Ok sampai disini dulu tulisannya. Terima Kasih

Buku Who Moved My Cheese? tulisan Spencer Johnson. Bukunya tipis sampulnya warna kuning ada gambar kejunya. Sampulnya agak tebal. Saya lupa kapan tepatnya beli buku ini. Saya baca dua kali, yang pertama saat habis beli waktu itu.

Dan yang kedua saya beberapa hari ini baca lagi. Untung saja bukunya ga tebal, jadi cepat bacanya. Saat pertama baca dulu mungkin agak-agak lupa sama intisarinya. Kemarin saya re-read dan re-view lagi, dengan isinya yang menurut saya sangat bagus

Buku Who Moved My Cheese?

Singkat cerita Dikisahkan empat tokoh Sniff, Scurry, Ham dan Hew. Mereka berempat adalah tokoh yang mencari keju ditengah tengah labirin. Suatu saat mereka berempat menemukan tempat di labirin yang berisi keju melimpah

Sniff ini sifatnya dia sangat peka dengan situasi jadi saat tau stok keju habis dan segera bergegas dengan temannya si Scurry yang memiliki sifat segera bertindak dan taktis untuk mencari sumber keju yang baru.

Berbeda dengan Ham dan Hew. Ham adalah seorang yang pemikir dan Hew adalah orang yang tidak bisa move on, asik dengan zona kenyamanan dan tidak mau berubah. Ketika Stok keju ditempat itu mulai habis si Ham mulai berfikir, kemana keju ini, siapa yang mengambil atau memang jangan jangan saya ga sadar stok keju makin lama, makin menipis dan keju pun mulai berjamur. Dia bimbang untuk mencari keju lagi namun dia masih ada rasa takut untuk menghadapi hal baru

Namun Ham berfikir kalau tidak bergerak mungkin kondisi akan lebih buruk, maka ia memutuskan untuk keluar mencari sumber keju yang baru. Berbeda dengan Ham, Hem ga percaya keju yang selama ini dia dambakan habis, keju yang selama ini dia pikir sangat melimpah dan tidak akan habis, dia berpikir pasti ada yang mengambil, ini cukup tidak adil dan harus ada yang bertanggung jawab. Aku akan mencari siapa yang mengambilnya…

Nah kurang lebih begitulah ceritanya versi saya, silahkan baca bukunya agar lebih pas dalam mengambil hikmahnya. Berapa Hal yang bisa diambil pelajaran dari Buku ini adalah :

  • Perubahan akan selalu terjadi (mereka akan selalu memindahkan keju)
  • Antisipasi Perubahan (Bersiaplah jika keju itu dipindahkan)
  • Perhatikan perubahan (Enduslah keju sesering mungkin sehingga anda tahu kapan itu mulai membusuk)
  • Cepat Menyesuaikan diri (Semakin cepat andala melupakan keju lama, semakin cepat anda menikmati keju baru)
  • Berubah! (Bergerak bersama untuk keju baru)
  • Nikmati perubahan! (Nikmati petualangannya dan nikmati rasa keju yang baru)
  • Bersiap untuk segera berubah lagi dan Nikmatilah terus dan terus (perubahan akan selalu terjadi)

Demikian lah review singkat buku Who moved my cheese? semoga bermanfaat, bagi yang belum membaca, bisa ini direfensikan di daftar list buku yang akan dibaca.

Salah satu hiburan saat di desa adalah pemandangan Sawah yang masih hijau. Tepatnya 24 Februari 2025 saya keliling naik motor keliling sawah.

Pagi – pagi sepeda motoran bareng anak menikmati pemandangan di daerah Bayem Kasembon, ya kira-kira sekitaran Kasembon Rafting.

Menikmati suasa sambil ngobrol, kurang lebih 30 menitan. Dari Rumah mutar sampai kembali ke rumah. Klo boleh aku bilang salah satu dialog terbaik adalah dialog dengan anak.

Daerah kasembon ke arah Bayem adalah daerah persawahan. Jalan utamanya kecil yang membelah persawahan. Klo biasanya saya ke Kepung juga lewat situ melewati jembatan gudang garam.