Siang tadi sehabis menjemput kakak sekolah, mamanya cerita, mas hari ini jadi imam sholat di TK. MasyaAlloh tabarokalloh, kemudian saya telpon kakak, katanya hari ini dapat giliran jadi imam, teman – teman ku sudah jadi imam, saya belum dan hari ini giliranku.
Betul juga ya, hal – hal yang membahagikan berasal dari hal-hal yang sederhana.
Buku Who Moved My Cheese? tulisan Spencer Johnson. Bukunya tipis sampulnya warna kuning ada gambar kejunya. Sampulnya agak tebal. Saya lupa kapan tepatnya beli buku ini. Saya baca dua kali, yang pertama saat habis beli waktu itu.
Dan yang kedua saya beberapa hari ini baca lagi. Untung saja bukunya ga tebal, jadi cepat bacanya. Saat pertama baca dulu mungkin agak-agak lupa sama intisarinya. Kemarin saya re-read dan re-view lagi, dengan isinya yang menurut saya sangat bagus
Buku Who Moved My Cheese?
Singkat cerita Dikisahkan empat tokoh Sniff, Scurry, Ham dan Hew. Mereka berempat adalah tokoh yang mencari keju ditengah tengah labirin. Suatu saat mereka berempat menemukan tempat di labirin yang berisi keju melimpah
Sniff ini sifatnya dia sangat peka dengan situasi jadi saat tau stok keju habis dan segera bergegas dengan temannya si Scurry yang memiliki sifat segera bertindak dan taktis untuk mencari sumber keju yang baru.
Berbeda dengan Ham dan Hew. Ham adalah seorang yang pemikir dan Hew adalah orang yang tidak bisa move on, asik dengan zona kenyamanan dan tidak mau berubah. Ketika Stok keju ditempat itu mulai habis si Ham mulai berfikir, kemana keju ini, siapa yang mengambil atau memang jangan jangan saya ga sadar stok keju makin lama, makin menipis dan keju pun mulai berjamur. Dia bimbang untuk mencari keju lagi namun dia masih ada rasa takut untuk menghadapi hal baru
Namun Ham berfikir kalau tidak bergerak mungkin kondisi akan lebih buruk, maka ia memutuskan untuk keluar mencari sumber keju yang baru. Berbeda dengan Ham, Hem ga percaya keju yang selama ini dia dambakan habis, keju yang selama ini dia pikir sangat melimpah dan tidak akan habis, dia berpikir pasti ada yang mengambil, ini cukup tidak adil dan harus ada yang bertanggung jawab. Aku akan mencari siapa yang mengambilnya…
Nah kurang lebih begitulah ceritanya versi saya, silahkan baca bukunya agar lebih pas dalam mengambil hikmahnya. Berapa Hal yang bisa diambil pelajaran dari Buku ini adalah :
Perubahan akan selalu terjadi (mereka akan selalu memindahkan keju)
Antisipasi Perubahan (Bersiaplah jika keju itu dipindahkan)
Perhatikan perubahan (Enduslah keju sesering mungkin sehingga anda tahu kapan itu mulai membusuk)
Cepat Menyesuaikan diri (Semakin cepat andala melupakan keju lama, semakin cepat anda menikmati keju baru)
Berubah! (Bergerak bersama untuk keju baru)
Nikmati perubahan! (Nikmati petualangannya dan nikmati rasa keju yang baru)
Bersiap untuk segera berubah lagi dan Nikmatilah terus dan terus (perubahan akan selalu terjadi)
Demikian lah review singkat buku Who moved my cheese? semoga bermanfaat, bagi yang belum membaca, bisa ini direfensikan di daftar list buku yang akan dibaca.
Salah satu hiburan saat di desa adalah pemandangan Sawah yang masih hijau. Tepatnya 24 Februari 2025 saya keliling naik motor keliling sawah.
Pagi – pagi sepeda motoran bareng anak menikmati pemandangan di daerah Bayem Kasembon, ya kira-kira sekitaran Kasembon Rafting.
Menikmati suasa sambil ngobrol, kurang lebih 30 menitan. Dari Rumah mutar sampai kembali ke rumah. Klo boleh aku bilang salah satu dialog terbaik adalah dialog dengan anak.
Daerah kasembon ke arah Bayem adalah daerah persawahan. Jalan utamanya kecil yang membelah persawahan. Klo biasanya saya ke Kepung juga lewat situ melewati jembatan gudang garam.