Tulisan ini sebagai reminder saja. Bagi saya pribadi semangat terbaik adalah semangat karena keluarga. Ketika ditanya apa meaning / nilai kamu dalam hidup, kalau saya pribadi akan menjawab.. Ibadah, keluarga dan waktu
56. Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Tujuan manusia diciptakan Allah Ta’ala adalah untuk beribadah. Baik ibadah Wajib, Sunnah maupun aktivitas harian dalam bingkai ibadah.
Kenapa Keluarga. Spirit terbaik bagi saya adalah semangat berjuang buat keluarga. Setiap hal positif dalam kehidupan keluarga akan menjadi spirit untuk terus berjuang.
Kenapa waktu. Karena waktu tidak bisa diulang
Setiap orang punya Kegiatan dalam hidup (life Work), memasukkan ketiga nilai diatas kedalam “life work” sehingga kita memiliki “Purpose of life” yang membuat kita tenang, bahagia, damai dalam menjadi hidup dan menghadapi setiap situasi. InsyaAlloh
Bagi sebagian orang, hal yang tersulit adalah bertindak entah disadari atau tidak. Tujuan sudah ditetapkan, rencana – rencana kerja sudah dibuat namun sering kali itu hanya sekedar tulisan atau bahkan angan – angan.
Kadang untuk hal-hal kecilpun, misal bangun pagi, sudah di pasang alarm kemudian dimatikan kembali. Nanti setelah makan siang akan mengerjakan tugas … tapi akhirnya molor karena scrolling layar hp yang lebih menarik…
Nah buku ini adalah buku yang mengajarkan kita untuk BERTINDAK, judul bukunya adalah 5 Second Rule, karya Mel Robbins. Bahasanya enak dinikmati. Walaupun banyak bagian dari buku yang merupakan testimoni dari yang sudah melaksanakan metode ini.
Penilaian dari saya bagus sih. Menurut saya buku yang bagus itu buku yang isinya simple, gampang dimengerti dan mudah diiplementasikan. Nah buku ini seperti itu. Klo penilaian buku yang subjektif ya. Jadi ada review yang bagus ada juga yang kurang tentang buku ini
Sebagai gambaran kecil aja, bahwa buku ini mengajak dan mengendalikan action kita dengan 5 detik. Hitung 5 detik mundur … 5..4..3..2..1 dan GO. Idenya simpel namun bagi saya buku ini bermanfaat.
Kalau ada waktu senggang atau ada wacana buku mana yang mau dibaca.. buku ini juga patut untuk dibaca. Semoga bermanfaat.
Berawal dari Sepotong bagian buku ini yang di upload di instagram. Saya baca sekilas kok bagus. Jadi penasaran Apa judul bukunya. Ternyata berjudul “Win Your Inner Battles”. Defeat the enemy within and Life with Purpose.
Saya nggak akan review panjang lebar dari buku ini. Namun beberapa emphasis point akan coba saya ceritakan berdasarkan point of view saya sebagai pembaca :
Secara umum buku ini memberikan penguatan akan kekuatan pribadi, serta faktor – faktor internal yang mempengaruhi mulai dari mengetahui tentang diri sendiri, apa yang menjadi musuh dalam diri, bagaimana mengendalikannya.
Kemudian bagaimana melakukan kontrol terhadap diri. Bagaimana sikap kita dalam berjalan, melakukan aksi, memulai dari hal kecil, cara setting goal, bagaimana meningkatkan percaya diri kemudian juga ada referensi buku-buku lain yang bagus dari penulis.
Penilaian saya terhadap buku ini, 9.5/10.. Karena memang isinya bagus, gampang dicerna, applicable dan simpel. Sebaiknya beli dan baca buku ini. Karena mudah – mudahan banyak manfaatnya.
Beberapa review buku yang pernah saya tulis diblog dan juga saya rekomendasikan untuk dibaca bisa di lihat di link berikut. Kategori Buku.
Mendengar kabar teman SMA yang sebaya ada yang mengalami gagal ginjal. Dan beberapa waktu lalu juga ada salah satu vlog yang saya ikuti, dia share untuk kondisinya yang mengidap gula.. dan dia gemuk…
Nah nggak jauh dari hal -hal itu. Maka self warning pada diri muncul dong. Soalnya kemarin aku sempet juga berat badan di 90 kg. Dengan tinggi badan yang kumiliki, aku BMI nya termasuk kategori overweight..
Sebenarnya sudah lama sih mencoba ngurangin berat badan. Tapi ya gitu… kurang disiplin. Dah dari tahun 2017 namun ya gitu.. stuck stuck aja di sekitar 80 – 90 kilo an, tuun bentar naik lagi.. gitu seterusnya.
Makin kesini makin sadar untuk ngejaga badan yang sehat… mengatur pola makan yang baik… ini andil istri juga sih.. yang selalu support gimana menjaga asupan makanan yang baik, minum yg sehat… terima kasih ya sayang …..
So kembali lagi ke topik pembicaraan… Diet! untuk kesehatan. Kurang lebih sudah dari awal tahun ini lah memulai program diet. Pinginnya diet yang ga terlalu dipaksa atau terlalu ekstrem namun tetap hasilnya kelihatan.. ga mau juga maksain diet ujung ujungnya malah sakit dan urusan yg lain malah terbengkalai.
Dan Alhamdulillah sudah ada perubahan. Karena sudah saya alami sendiri makanya saya mau coba share disini.. mungkin cocok bagi saya bisa cocok juga bagi anda, atau malah tidak sesuai… tergantung pengalaman masing – masing..
Kuncinya adalah disiplin… disiplin memahan godaan makan berlebih… gimana mau disiplin menahan godaan kalau ada hidangan makanan yang lezat di hadapan… nah itu juga akan share trik yg aku lakukan untuk mengatasi hal itu… that is work … for me
Nah Langsung aja, berikut ini trik triknya… sebelumnya saya disclaimer ya : Dari segi bidang kesehatan cara ini baik atau tidak… saya share aja karena dari beberapa cara yang kulakukan, ini yang akhirnya membuahkan hasil…
PERTAMA
Hack mindset cara makan lu. Klo lu mau diet, asumsinya lu kebanyakan cadangan lemak. benar dong. Kuncinya adalah kebutuhan kalori perhari. misal lu beraktivitas seharian anggap aja 2500 kkal… maka lu sediain aja 2000 atau 1750 kkal… biar sisa kebutuhannya diambil dari cadangan energi lu (lemak) sesimpel itu teorinya.. berikan kalori dibawah dari kebutuhan agar lemak lu dipakai ga di timbun aja hehe.. nah yang banyak memberi itu biasanya nasi.. atau karbo… yang menjafi sumber cadangan gula
KEDUA
Kalau di step yg kesatu lo udah kurangi karbonya,di step kedua ini bagaimana lo bisa menikmati makan yang lama dengan rasa yang nikmat tapi dengan kalori yang lebih sedikit.
KETIGA
Perbanyak gerak. Lo bisa olah raga.. nggak harus yang banyak makan space… site up dan push up di sela sela waktu juga oke.
klo lu kerjanya di lapangan, luangkan waktu sedikit lebih banyak untuk gerak. Jalan – jalan mengeluarkan keringat. Intinya perbanyak kegiatan yang bergerak
Nah itu dia, cara yang aku lakuin dan ada berhasil di aku.. nggak perlu maksa – maksain banget ya.. biar sedikit sedikit namun konsisten dan hasilnya bisa terlihat… dan yang paling penting sehat dan happy. Wassalamualikum wr. wb.
Alhamdulillah bisa menulis lagi di blog ini. Sebenarnya pingin nulis secara konsisten. Mengingat menulis itu bagi saya merupakan salah satu media untuk mengelola emosi. Namun ada beberapa kesempatan untuk menulis malah terdistrak oleh hal-hal lain.
Nggak nyari-nyari alasan sih. Namun waktu luang yang ada lebih banyak buat video call sama anak-anak atau nggak buat istirahat.
Sebenarnya ide tulisan kali ini bukan ide original, namun sepertinya merupakan hal menarik yang perlu diketahui dan kayaknya akan bermanfaat baca yang mbaca.
Kapan waktu lalu nggak sengaja ketemu blognya pak andikristianto.wordpress.com dalam salah postingannya yang berjudul “Benang Merah Perusahaan yang kolabs”.
Beliau menjlentrengkan (menjelaskan) salah satu buku dari Jim Collins yang berjudul “How The Mighty Fall”.
Jim Collins menyimpulkan kalau perusahaan yang pernah sukses bisa gagal dan hancur karena berbagai cara dan dalam berbagai durasi rentang waktu.
Walaupun demikian, research Collins berhasil menarik benang merah pola perusahaan yang kolaps padahal dulu pernah sukses. Intinya, walau perjalanan perusahaan sukses jadi kolaps beda-beda, tapi polanya ternyata sama : ada 5 fase yang dilewati perusahaan sukses yang kemudian kolaps. Ini sebenernya inti cerita buku ‘How the Mighty Fall’
Saya sadur dari postingan pak Andi Kristianto Kelima fase itu adalah :
1. Hubris Born of Success.
Perusahaan itu sukses menemukan dan menjalankan satu bisnis, kemudian jadi arogan karena kesuksesannya. Bentuk arogansinya macem-macem : jadi malas belajar, mulai menekan partner dengan deal yang berat sebelah dan yang lain semacam itu.
2. Undisciplined Pursuit of More.
Perusahaan yang sukses dengan bisnis utamanya, terus kemudian jadi arogan dan merasa bahwa dengan mudah dia bisa sukses juga di tempat lain di luar bisnis utamanya. Akibatnya perusahaan itu mengejar hal baru tapi tanpa disiplin yang diperlukan untuk membangun bisnis barunya
3. Denial of Risk and Peril.
Mimpi kesuksesan di bisnis baru yang dikerjakan tanpa disiplin itu membuat perusahaan jadi nggak sensitif sama resiko dari bisnis barunya, enggan mendengar masukan realistis dan mulai berlebihan mengambil resiko.
4. Grasping for Salvation.
Ketika inisiatif bisnis baru tidak berjalan sesuai harapan, yang sering terjadi adalah sibuk mencari-cari alasan pembenaran dan kemudian melakukan langkah-langkah reaktif yang sebenernya tidak menyelesaikan akar masalah. Beberapa mulai menyadari dan menyesali bahwa ketika perusahaan berkembang seharusnya bisnis dibangun secara konsisten di sekitar pengembangan core competence…sayangnya biasanya udah terlambat.
5. Capitulation to Irrelevance or Death.
Udah masuk fase terakhir ini biasanya pada praktisnya udah nggak bisa ngapa-ngapain lagi. Pertanyaannya tinggal masih mau fight nyelamatin sisa-sisa atau keluar aja nyatain bangkrut. Di tahap ini either perusahaan itu dianggap bisnisnya udah nggak menarik pelanggan, dianggap nggak relevan dan/atau mati aja.
Well, kalau dicermati ada kemungkinan ga semuanya harus mirip banget tapi rata-rata garis besarnya demikian. So Mendeteteksi tanda – tanda sedari awal memang lebih baik dari pada yang sudah terlanjur ke stadium akhir.
Mengetahui tanda – tanda tersebut juga menjadi langkah bijak untuk menghidari hal – hal yang menyebabkan kolepsnya perusahaan. Sebagai pengambil keputusan tentu tulisan diatas akan sangat bermanfaat. Diresapi, Dihayati dan di evaluasi. #Salam Manfaat
Feedback sangat berguna dalam usaha menyempurnakan suatu barang atau jasa. Feedback yang berasal dari calon pembeli dapat memberikan data spesifik apa – apa saja yang diinginkan seorang calon konsumen.
Untuk memaksimalkan feedback yang didapat, supaya feedback tersebut efektif menyempurnakan sebuah produk:
Feedback didapat dari pembeli potensial. Bukan dari sahabat atau teman. Apalagi feedback dari orang yang masih dalam satu usaha tersebut.
Buka pikiran – Akhiri pertanyaan. Saat mengumpulkan feedback, lebih banyak mendengar dari pada banyak bicara. Berikan dorongan konsumen untuk berbicara. Pilah siapa/apa/kapan/dimana/kenapa/bagaimana agar pertanyaan mengena. Amati bagaimana tindakan mereka dengan dengan apa yang mereka sampaikan
Keep Calm. Mendengarkan feedback harus telinga tebal. Ga semua orang suka bayi nya (produk) yang baru lahir dikatakan jelek. Nggak usah menyerang ataupun bertahan. Keinginan mereka adalah bahan terbaik untuk membuat perbaikan
Perlu penyaringan feedback yang masuk. Walaupun feedback memberikan informasi yang krusial untuk membangun sebuah produk agar disukai konsumen. Namun perlu juga dilakukan penyaringan data feedback yang masuk. Respon terjeleknya adalah ketika konsumen acuh terhadap barang. Sehingga produk tidak dapat perbaikan yang membangun.
Memberikan peluang kepada konsumen potensial untuk melakukan repeat order.
Perlu juga dicari apa yang menyebabkan konsumen enggan untuk membeli… semoga bermanfaat. Novotel – Balikpapan